Wahai Lelaki, Jangan Kau Bunuh Anak Istrimu dengan Asap Rokokmu
Historiku.com - Jika dulu pada kemasan rokok cuma ditulis peringatan "merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin". Maka sekarang lebih ringkas dan sadis, "ROKOK MEMBUNUHMU!" dengan berbagai gambar yang mengerikan.
Dengan peringatan yang ringkas tersebut, sebenarnya memperjelas bahwa rokok bukan hanya membunuh si perokok, tapi semua orang yang terpapar dengannya. Karena yang tertulis bukanlah "Rokok Membunuh Perokok".
Namun peringatan tegas tersebut sepertinya tidak membuat takut para perokok. Alih-alih mencari tahu bagaimana rokok bisa membunuh. Kebanyakan mereka malah mencari-cari dalil dan argumentasi untuk membenarkan kecanduannya terhadap rokok.
Rokok sudah menjadi seperti budaya di Indonesia. Bahkan beberapa kalangan menganggapnya sebagai simbol kejantanan. Para lelaki yang tidak merokok dianggap banci, tidak macho, kurang gaul atau bahkan pengecut.
Entah darimana awalnya doktrin sesat itu muncul dan mengakar di kalangan masyarakat kita, khususnya para lelaki. Sekarang bukan hanya para lelaki dewasa, kalangan wanita pun ada yang suka merokok dan parahnya tak jarang kita temui anak-anak yang sudah kecanduan rokok.
Perokok Pasif Lebih Rentan dari Perokok Aktif
Merokok membahayakan kesehatan si perokok, karena aktifitas ini seperti bunuh diri secara pelan-pelan. Perokok dengan kecanduan akut biasanya baru bisa bertobat dari rokok ketika penyakit sudah menggerogoti tubuhnya.
Memang rokok tidak langsung membunuh perokok dalam waktu cepat, perlahan tapi pasti penyakit-penyakit mematikan akibat rokok menunggu saat yang tepat untuk membinasakan sang penikmatnya.
Celakanya, asap rokok tidak hanya membahayakan si perokok, tapi juga orang-orang disekitar perokok yang terpapar dan terhisap asap rokok secara konstan. Dalam hal ini tentunya adalah anggota keluarga si perokok seperti istri dan anak-anaknya.
Orang yang bukan perokok, tetapi selalu terpapar dan terhisap asap rokok disebut "Perokok Pasif". Asap rokok yang keluar dari mulut dan hidung perokok akan bertahan di udara dan lingkungan dalam rumah. Jadi mau tidak mau anak-anak dan istri yang serumah dengan perokok akan terhisap asap rokok tersebut.
Menurut rilis AlaDokter, berikut beberapa risiko mengerikan yang harus ditanggung oleh perokok pasif:
Asap rokok mengandung ribuan bahan beracun, di antaranya: Amoniak, Karbon Monoksida, Arsenik, Kadmium, Formaldehyde dan nikel. Sebagian bahan yang terkandung dalam rokok tersebut adalah pemicu kangker.
Perokok pasif memiliki risiko terkena kangker paru-paru 25% lebih besar dari orang yang tidak terkena asap rokok secara rutin. Lebih mengerikan, perokok pasif berisiko terkena stroke dan serangan jantung, karena asap rokok yang mudah terikat dengan darah menyebabkan penyempitan pembulu darah.
Sedangkan anak-anak yang menjadi perokok pasif karena orang tuanya yang merokok, berisiko terjangkit berbagai penyakit seperti asma, meningitis, infeksi telinga, bahkan jika anak tersebut masih bayi ada risiko sindrom kematian mendadak.
Selain penyakit-penyakit tersebut, anak tersebut akan menurun kemampuan akademik atau kecerdasannya. Jadi jangan salahkan si anak jika dia menjadi lamban belajar, jika bapaknya seorang perokok.
Anak seorang perokok lebih cenderung menjadi perokok juga pada saat mereka dewasa, sehingga itu menjadi warisan atau dosa turunan dari para suami atau bapak yang merokok. Dan selanjutnya sang anak juga akan menularkan berbagai risiko tersebut pada keturunan dan istrinya juga, jika dia tidak mendapat pencerahan dan menghentikan kebiasaan buruk yang diwariskan oleh sang ayah.
Renungkanlah!
Jika kamu wahai para suami, tidak takut pada ancaman peringatan pada bungkus rokok sehingga kamu rela bunuh diri pelan-pelan demi kenikmatan asap itu. Maka ingatlah, bahwa kamu tidak sedang membunuh dirimu sendiri saja, tapi kamu juga sedang membunuh anak-anak dan istrimu!
Bukankah kamu mencintai istri dan anak-anakmu? Bukankah kamu akan marah jika anak atau istrimu diganggu orang secuil saja? apalagi jika istri dan anakmu dibunuh oleh orang lain, apa yang akan kamu lakukan pada si pembunuh tersebut? dan pembunuh itu adalah dirimu sendiri!
Maka berhentilah merokok! tidak ada lagi argumentasi untuk tidak berhenti merokok. Berhentilah mencari alasan! Jika kamu tak sayang pada dirimu sendiri, maka sayangilah anak-anak dan istrimu serta siapa saja yang tinggal serumah dengan kamu.
Walau kamu merokok tidak di dalam rumah, tapi sisa asap rokok masih menempek di badan dan pakaianmu, sehingga masih akan terhirup oleh anakmu saat kamu menggendongnya.
Masih mau ngeyel dan tidak percaya kalau merokok bisa membunuh anak dan istrimu? Coba kamu baca keluh kesah dan penyesalan orang ini: Anak saya Mati divonis Radang Paru-paru, karena menghirup Sisa Asap Rokok dari tubuh Saya
Seorang Ayah atau Suami yang perokok adalah sama dengan Pelaku KDRT! Bisa diplesetin, Kekejaman dalam Rumah Tangga!
Walau kamu merokok tidak di dalam rumah, tapi sisa asap rokok masih menempek di badan dan pakaianmu, sehingga masih akan terhirup oleh anakmu saat kamu menggendongnya.
Masih mau ngeyel dan tidak percaya kalau merokok bisa membunuh anak dan istrimu? Coba kamu baca keluh kesah dan penyesalan orang ini: Anak saya Mati divonis Radang Paru-paru, karena menghirup Sisa Asap Rokok dari tubuh Saya
Seorang Ayah atau Suami yang perokok adalah sama dengan Pelaku KDRT! Bisa diplesetin, Kekejaman dalam Rumah Tangga!
Tidak ada komentar: